Editing video adalah sebuah proses edit terhadap klip-klip video hasil dari
proses shooting, dimana pada proses ini seorang editor memilih atau menyunting gambar
dalam bentuk Video tersebut dengan cara memotong klip-klip video (cut to cut)
kemudian menggabungkan potonganpotongan video tersebut, menjadi sebuah video
yang utuh untuk kemudian menjadi
sebuah video yang baik untuk ditonton.
Dalam proses editing itu sendiri seorang editor akan menambahkan berbagai effect serta menyisipkan transisi, sehingga video akan terlihat lebih menarik saat ditonton. Oleh sebab itu proses editing menjadi salah satu elemen penting di dalam sinematografi dan tidak dapat dipisahkan dari dunia broadcasting. Dalam proses editing, tidak cukup hanya menggabungkan gambar begitu saja, tetapi banyak sekali variabel yang harus diketahui dalam proses editing, misalnya, seorang editor harus juga bisa memberi sentuhan rasa dalam memandang sebuah angle camera yang baik, sehingga bisa bisa memberi sentuhan editing yang menarik. ada beberapa metode yang biasanya dipakai dalam proses pengeditan Video, dan masing-masing metode ini tentu mempunyai proses yang berbeda. Walaupun saat ini, metode non linear editing yang paling banyak digunakan oleh editor-editor Video profesional, namun ada baiknya bagi kita untuk mempelajari berbagai metode editing ini.
1.
Film splicing (penyambungan film)
Penyambungan film secara teknis
bukanlah Video editing, melainkan film editing. Tetapi sangat penting bagi
kita terutama bagi seorang editor Video, untuk mengerti metode ini karena, ini
merupakan metode edit yang pertama dalam
mengedit gambar-gambar bergerak atau dapat dikatakan gambar hidup. Secara konseptual, metode ini
merupakan dasar dari metode editing Video yang ada saat ini.
Metode ini dulunya dilakukan dengan
cara memotong bagian-bagian film, dan
ini menjadi sebuah metode yang merupakan sebuah landasan editing secara tradisi. Proses
penyambungan film ini biasanya memotong setiap bagian film, kemudian
mengolahnya dengan cara membuang bagian yang tak diperlukan.
Proses ini merupakan sebuah proses langsung
dan begitu mekanikal. Secara teori,
penyambungan film biasanya dilakukan dengan gunting dan tape peyambung. Didalam
perkembangan proses penyambungan film ini terus mengalami peningkatan, karena
pada akhirnya ternyata, pilihan dalam metode penyambungan jatuh kepada pilihan
yaitu menggunakan mesin penyambung dan menjadi solusi praktis.
2.
Tape to tape (linear)
Tape to tape, atau linear adalah
metode origin elektronik, yang dipakai sebelum penggunaan komputer dikenal
pada sekitar tahun 1990. Walaupun untuk
saat ini, metode ini tidak mejadi pilihan favorit, tapi dalam hal-hal tertentu motode ini masih
banyak digunakan. Ketrampilan seorang editor dalam metode editing seperti
ini diyakini akan tetap bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang. Cara kerja dalam metode linear
adalah mengcopy secara selektive dari satu tape ketape yang lain. dalam
metode ini setidaknya digunakan dua tape, satu sebagai sumber dan satu
sebagai perekam atau recorder. Prosedurnya sangat mudah dan sederhana karena
dilakukan dengan cara, memasukan kaset
Video yang
berisi gambar yang akan diedit di tape sumber atau source dan satu kaset kosong di tape perekam
atau recorder. Langkah
selanjutnya menekan tombol play pada tape sumber atau source, kemudian tekan tombol record
pada tape perekan atau recorder. Di dalam proses editing, biasanya memilih
gambar atau klip yang diinginkan. Dengan cara ini panjang atau durasi film
menjadi lebih singkat dan padat. Gambar yang direkam pada tape perekam atau
recorderlah yang akan menjadi gambar yang akan ditayangkan atau
diterbitkan. Metode
ini disebut metode linear karena proses pengeditan dilakukan secara linear, mulai dari awal
pengambilan gambar sampai terakhir gambar diambil. Adapun kekurangannya, jika
editor melakukan kekeliruan atau baru menyadari ada yang terlupakan padahal
proses sudah berjalan, maka sangat sulit
untuk melakukan pengeditan ulang dari awal lagi. Namun demikian harus diakui metode ini amat
sederhana dan bebas dari banyak gangguan.
3.
Metode digital komputer (non linear)
Dalam metode ini, gambar atau clip di
capture kemudian disimpan dalam harddisk
yang kemudian akan di edit dengan menggunakan perangkat lunak yang merupakan program atau
software tertentu. Biasanya setelah proses editing sudah selesai
dilakukan, maka gambar hasil dari proses editing tersebut akan kembali
dipindahkan ke pita kaset tape atau ke optikal disk atau CD. Tentu memakai metode ini
mempunyai keuntungan yang lebih dari linear editing, karena metode ini
sangat flexibel. Dalam metode ini seorang editor dapat mengedit gambar sesuka
hati dan tidak perlu dilakukan secara linear, itulah kenapa metode ini
disebut sebagai non linear. Walaupun
metode ini lebih baik dari metode linear bukan berarti tanpa kekurangan, karena sebenarnya
metode ini juga memiliki kekurangan.
Metode ini amat bergantung pada
perangkat keras atau hardware serta perangkat lunak atau software yang
kita pakai. selain itu, dalam beberapa hal ada juga hasil pangambilan
gambar atau standar Video yang tidak compatible atau tidak cocok dengan
sofware yang kita gunakan. Metode
non linear ini memang memerlukan proses pembelajaran khusus, karena proses editing seperti
ini lebih sulit dipelajari ketimbang linear editing, namun jika kita sudah
memahami cara kerjanya dengan baik maka kita dapat melakukan sebuah proses
editing yang lebih baik dan tentu cepat.
4.
Live editing
Untuk live editing biasanya dilakukan
untuk even atau acara-acara tertentu yang disiarkan secara langsung oleh
televisi, misalnya siaran langsung pertandingan
sepak bola, konser musik, breaking news, dll. Prosesnya adalah beberapa kamera dan Video
disambungkan langsung ke sentral mixing dan control dan di edit pada saat
itu juga, kemudian disiarkan secara langsung, seperti berbagai live even.