Monday, 18 April 2016

Pengertian Editing Video

Editing video adalah sebuah proses edit terhadap klip-klip video hasil dari proses shooting, dimana pada proses ini seorang editor memilih atau menyunting gambar dalam bentuk Video tersebut dengan cara memotong klip-klip video (cut to cut) kemudian menggabungkan potonganpotongan video tersebut, menjadi sebuah video yang utuh untuk kemudian menjadi sebuah video yang baik untuk ditonton.

 

Dalam proses editing itu sendiri seorang editor akan menambahkan berbagai effect serta menyisipkan transisi, sehingga video akan terlihat lebih menarik saat ditonton. Oleh sebab itu proses editing menjadi salah satu elemen penting di dalam sinematografi dan tidak dapat dipisahkan dari dunia broadcasting. Dalam proses editing, tidak cukup hanya menggabungkan gambar begitu saja, tetapi banyak sekali variabel yang harus diketahui dalam proses editing, misalnya, seorang editor harus juga bisa memberi sentuhan rasa dalam memandang sebuah angle camera yang baik, sehingga bisa bisa memberi sentuhan editing yang menarik. ada beberapa metode yang biasanya dipakai dalam proses pengeditan Video, dan masing-masing metode ini tentu mempunyai proses yang berbeda. Walaupun saat ini, metode non linear editing yang paling banyak digunakan oleh editor-editor Video profesional, namun ada baiknya bagi kita untuk mempelajari berbagai metode editing ini.

 

1.       Film splicing (penyambungan film)

Penyambungan film secara teknis bukanlah Video editing, melainkan film editing. Tetapi sangat penting bagi kita terutama bagi seorang editor Video, untuk mengerti metode ini karena, ini merupakan metode edit yang pertama dalam mengedit gambar-gambar bergerak atau dapat dikatakan gambar hidup. Secara konseptual, metode ini merupakan dasar dari metode editing Video yang ada saat ini.

Metode ini dulunya dilakukan dengan cara memotong bagian-bagian film, dan ini menjadi sebuah metode yang merupakan sebuah landasan editing secara tradisi. Proses penyambungan film ini biasanya memotong setiap bagian film, kemudian mengolahnya dengan cara membuang bagian yang tak diperlukan.

Proses ini merupakan sebuah proses langsung dan begitu mekanikal. Secara teori, penyambungan film biasanya dilakukan dengan gunting dan tape peyambung. Didalam perkembangan proses penyambungan film ini terus mengalami peningkatan, karena pada akhirnya ternyata, pilihan dalam metode penyambungan jatuh kepada pilihan yaitu menggunakan mesin penyambung dan menjadi solusi praktis.

2.       Tape to tape (linear)

Tape to tape, atau linear adalah metode origin elektronik, yang dipakai sebelum penggunaan komputer dikenal pada sekitar tahun 1990. Walaupun untuk saat ini, metode ini tidak mejadi pilihan favorit, tapi dalam hal-hal tertentu motode ini masih banyak digunakan. Ketrampilan seorang editor dalam metode editing seperti ini diyakini akan tetap bermanfaat dalam jangka waktu yang panjang. Cara kerja dalam metode linear adalah mengcopy secara selektive dari satu tape ketape yang lain. dalam metode ini setidaknya digunakan dua tape, satu sebagai sumber dan satu sebagai perekam atau recorder. Prosedurnya sangat mudah dan sederhana karena dilakukan dengan cara, memasukan kaset Video yang berisi gambar yang akan diedit di tape sumber atau source dan satu kaset kosong di tape perekam atau recorder. Langkah selanjutnya menekan tombol play pada tape sumber atau source, kemudian tekan tombol record pada tape perekan atau recorder. Di dalam proses editing, biasanya memilih gambar atau klip yang diinginkan. Dengan cara ini panjang atau durasi film menjadi lebih singkat dan padat. Gambar yang direkam pada tape perekam atau recorderlah yang akan menjadi gambar yang akan ditayangkan atau diterbitkan. Metode ini disebut metode linear karena proses pengeditan dilakukan secara linear, mulai dari awal pengambilan gambar sampai terakhir gambar diambil. Adapun kekurangannya, jika editor melakukan kekeliruan atau baru menyadari ada yang terlupakan padahal proses sudah berjalan, maka sangat sulit untuk melakukan pengeditan ulang dari awal lagi. Namun demikian harus diakui metode ini amat sederhana dan bebas dari banyak gangguan.

3.       Metode digital komputer (non linear)

Dalam metode ini, gambar atau clip di capture kemudian disimpan dalam harddisk yang kemudian akan di edit dengan menggunakan perangkat lunak yang merupakan program atau software tertentu. Biasanya setelah proses editing sudah selesai dilakukan, maka gambar hasil dari proses editing tersebut akan kembali dipindahkan ke pita kaset tape atau ke optikal disk atau CD. Tentu memakai metode ini mempunyai keuntungan yang lebih dari linear editing, karena metode ini sangat flexibel. Dalam metode ini seorang editor dapat mengedit gambar sesuka hati dan tidak perlu dilakukan secara linear, itulah kenapa metode ini disebut sebagai non linear. Walaupun metode ini lebih baik dari metode linear bukan berarti tanpa kekurangan, karena sebenarnya metode ini juga memiliki kekurangan.

Metode ini amat bergantung pada perangkat keras atau hardware serta perangkat lunak atau software yang kita pakai. selain itu, dalam beberapa hal ada juga hasil pangambilan gambar atau standar Video yang tidak compatible atau tidak cocok dengan sofware yang kita gunakan. Metode non linear ini memang memerlukan proses pembelajaran khusus, karena proses editing seperti ini lebih sulit dipelajari ketimbang linear editing, namun jika kita sudah memahami cara kerjanya dengan baik maka kita dapat melakukan sebuah proses editing yang lebih baik dan tentu cepat.

4.       Live editing

Untuk live editing biasanya dilakukan untuk even atau acara-acara tertentu yang disiarkan secara langsung oleh televisi, misalnya siaran langsung pertandingan sepak bola, konser musik, breaking news, dll. Prosesnya adalah beberapa kamera dan Video disambungkan langsung ke sentral mixing dan control dan di edit pada saat itu juga, kemudian disiarkan secara langsung, seperti berbagai live even.